BATAMCLICK.COM: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan teknologi drone untuk memetakan luas wilayah terdampak banjir di Kabupaten Kampar, Riau. Selain itu, tim gabungan juga menyediakan perahu fiber untuk membantu evakuasi warga.
“Satu drone digunakan untuk pemantauan, sementara perahu fiber disiapkan untuk evakuasi,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/1).
Hasil pemantauan menunjukkan Desa Kuntu, yang berada di Kecamatan Kampar Kiri, menjadi wilayah paling terdampak. Sedikitnya 180 rumah dan sebuah gedung sekolah terendam banjir.
Banjir Akibat Luapan Sungai Subayang
Banjir ini dipicu oleh luapan Sungai Subayang yang tidak mampu menampung debit air setelah hujan deras melanda pada Senin (13/1). Kondisi tersebut juga menyebabkan arus lalu lintas terputus akibat jalan yang tergenang. Tak hanya itu, area perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar juga terdampak cukup parah.
BNPB mencatat, sebanyak 456 warga terdampak banjir dengan ketinggian air yang bervariasi antara 10 hingga 100 sentimeter. Hingga saat ini, mayoritas warga memilih bertahan di rumah masing-masing meskipun air masih menggenangi wilayah mereka.
Upaya Penanganan Gabungan
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau, TNI, Polri, staf kecamatan, serta relawan terus melakukan berbagai upaya tanggap darurat. Langkah-langkah yang diambil meliputi pendataan jumlah korban terdampak, distribusi bantuan logistik, serta evakuasi jika diperlukan.
“Penanganan bencana terus dilakukan, dan kami berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi,” tambah Abdul Muhari.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi arahan petugas di lapangan guna meminimalkan risiko lebih lanjut. Kolaborasi berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan pasca-bencana ini.
Keselamatan Jadi Prioritas
Diharapkan, penggunaan teknologi seperti drone dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi wilayah terdampak dan mempercepat pengambilan keputusan dalam proses penanganan bencana. Warga diminta untuk terus memantau informasi terkini dari pihak berwenang.
Sumber Antara