Direktur Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Batam, Denny Tondano, menanggapi keluhan masyarakat terkait gangguan pasokan air di beberapa lokasi perumahan di Kota Batam, termasuk Perumahan Happy Garden, Nagoya.
Dalam penjelasannya, Denny mengungkapkan bahwa gangguan pasokan air disebabkan oleh kerusakan pipa yang cukup kompleks. Lokasi kerusakan yang berada di median jalan yang sudah dicor dan digunakan sebagai jalan utama memperumit perbaikan.
“Perbaikan membutuhkan waktu karena kami harus mencari jalur alternatif untuk memindahkan suplai air ke kawasan Happy Garden. Kami akan mengebor hingga 1,5 meter di bawah jalan untuk menghubungkan pipa utama yang lain,” ujar Denny pada Jumat (12/7/2024).
Denny pun meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan kerugian yang dialami masyarakat selama proses perbaikan berlangsung.
“Kami sedang berusaha keras untuk memperbaiki situasi ini. Kami memohon maaf atas gangguan suplai air yang terjadi,” tambahnya.
Terkait perkembangan pemasangan pipa SPAM, Denny menjelaskan bahwa BP Batam telah membangun pipa berkapasitas 370 lps di Waduk Muka Kuning untuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan yang kini mencapai 317 ribu pelanggan per Juni 2024. Namun, kenaikan jumlah pelanggan ini menyebabkan defisit suplai air sekitar 300 lps, sehingga gangguan kecil dapat langsung mempengaruhi distribusi air.
Berita baiknya, BP Batam telah memulai pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru yang berkapasitas 500 lps di Waduk Duriangkang dan 230 lps di Waduk Tembesi, yang diperkirakan akan selesai pada Desember 2024. Dengan proyek ini, Batam diharapkan memiliki surplus air sebesar 230 lps hingga akhir 2025.
“Kami juga akan memperbaiki fasilitas Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) yang ada, seperti pompa, filter, dan sistem perpipaan yang sudah usang, agar gangguan terhadap masyarakat dapat diminimalisir,” terang Denny.
Selama tahun 2024 dan 2025, BP Batam akan fokus pada perbaikan fasilitas tersebut dan memastikan tambahan pasokan air dapat tersalurkan ke area-area yang membutuhkan, seperti Buana Vista, Bukit Raya, Marina, dan berbagai kawasan lain yang mengalami kekurangan air.
“Kami bersama PT. Air Batam Hilir akan terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan bertahap, guna mendukung sektor pariwisata dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Batam,” tutup Denny.
(*)