BATAMCLICK.COM : Sebanyak 75 anak muda peserta program “Jagoan Digital” yang merupakan program inkubasi digital mulai mengikuti pelatihan (mentoring) secara tatap muka mulai 5-6 September 2024 setelah lolos seleksi secara daring pada akhir Agustus.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan dalam sesi ini 75 anak muda tersebut mendapat materi tren pemrograman terkini, kurikulum materi yang diberikan di program Jagoan Digital, didesain komprehensif mulai dari pengenalan dasar pemrograman (basic programming) hingga pemanfaatan teknologi digital terkini.
“Kami ingin Jagoan Digital bisa menjangkau segmen yang lebih luas, selain menjadi inkubasi bagi bisnis start-up, juga memfasilitasi anak-anak muda Banyuwangi untuk memperdalam pemrograman di bidang teknologi digital,” katanya di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
Ipuk menjelaskan konsep ini dipakai setelah melihat perkembangan tren teknologi digital yang terus berkembang, seiring dengan beragam peluang yang bisa diambil.
“Dalam sesi ini materi yang diberikan mengarahkan pola pikir untuk memahami bagaimana industri pemrograman dan teknologi informasi (TI),” katanya.
Sementara itu, pendiri Jagoan Banyuwangi, Dias Satria menyampaikan bahwa program Jagoan Digital tahun ini para peserta tidak lagi atas nama tim melainkan individual.
Banyak pula peserta yang berasal dari pekerja dari jarak jauh (remote worker) dan mereka yang bergelut di bidang teknologi digital.
“Di awal diberikan basic untuk membangun mindset sebagai seorang TI dan wawasan tentang teknologi kecerdasan buatan untuk teknisi atau artificial intelligent for engineer,” kata Dias.
Selanjutnya diajarkan dasar algoritma sebagai dasar kreatif berpikir bagi pemrograman untuk mendesain sebuah produk TI yang punya manfaat.
Kemudian diajarkan UI/UX desain tentang bagaimana membangun kreatif desain dan tata letak dari sebuah aplikasi hingga menarik bagi pengguna.
“Bidang UI/UX desain ini banyak pekerjaannya yang bisa dilakukan tidak dari kantor (remote), jadi kami harapkan dari sini lahir juga pekerja lepas (freelance) yang ahli di bidang UI/UX desainer,” ujar Dias.
Peserta juga diberikan materi tentang CSS dan HTML, dan terakhir diberikan materi tentang no code, yakni metode pengembangan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi tanpa perlu menulis kode secara manual.
“Ini tren baru yang kami coba adaptasi dalam Program Jagoan Digital. Pemrograman no code berguna bagi bisnis start up, yang ingin mengembangkan aplikasi dengan cepat dan efisien tanpa memerlukan tim TI yang besar,” ujar Dias.
Setelah mengikuti sesi tatap muka, para peserta nantinya akan dipilih lima terbaik yang akan mendapatkan hadiah insentif total Rp25 juta dan berhak mengikuti program magang (internship) untuk mendalami pemrograman secara lebih mendalam.
“Akan ada ahli yang secara khusus mendampingi mereka. Nantinya setelah lulus internship peserta akan mendapatkan sertifikat dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) , yang akan menjadi portofolio sebagai pelatih (trainer) maupun ketika bekerja di dunia profesional,” kata Dias.
Sumber : Antara