Monitoring dan Evaluasi DPRD Kepri di RSJKO Engku Haji Daud

BATAMCLICK.COM : Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Engku Haji Daud, merupakan salah satu rumah sakit pemerintah provinsi Kepulauan Riau. Rumah sakit yang terletak di Tanjung Uban kabupaten Bintan ini, terus berbenah untuk melayani Kesehatan masyarakat. Hal itu setidaknya dapat dilihat dengan adanya penambahan fasilitas rumah sakit, seperti pengoperasian Gedung Griya Flamboyan.

Gedung Griya Flamboyan dibangun dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2023 sebesar Rp23 miliar. Gedung flamboyan yang diresmikan oleh Gubernur Kepri pada 7 Juni 2024 lalu tersebut, merupakan bagian terpenting dalam mendukung perawatan pasien dengan gangguan jiwa.

Dalam beberapa kesempatan, Gubernur Ansar selalu mengatakan bahwa RSJKO Engku Haji Daud menjadi atensi pemerintah provinsi dan pusat, agar dapat melayani Kesehatan masyarakat Kepri.

“Kehadiran rumah sakit jiwa dan ketergantungan obat ini merupakan prioritas pemerintah pusat dan daerah. Ini adalah langkah penting untuk memastikan akses pelayanan kesehatan yang inklusif bagi seluruh masyarakat,” ujar Ansar.

BACA JUGA:   Prediksi MU Vs AS Roma

Dengan hadirnya RSJKO yang ada di Tanjung Uban ini, dipastikan dapat meretas jarak dan waktu bagi warga Kepri, yang ingin mendapat perawatan jiwa.

“Sebelumnya pasien dengan penyakit jiwa harus dirujuk ke Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan. Dengan adanya RSJKO di Tanjung Uban akses menjadi lebih mudah bagi pasien dan keluarganya,” ujarnya.

Untuk memastikan RSJKO berjalan sesuai dengan tujuan awal, Komisi IV DPRD Kepri melakukan monitoring dan evaluasi. Dalam kegiatan ini Ririn Warsiti dan Sirajudin didampingi Direktur RSJKO Engku Haji Daud melakukan tour dengan mengecek berbagai fasilitas yang dimiliki rumah sakit ini, terutama gedung Griya Flamboyan. Seluruh sudut RSJKO mulai dari kamar, ruangan pertemuan pasien hingga kondisi kamar mandi tidak luput dari pengecekan wakil rakyat ini.

BACA JUGA:   Real Madrid dan Kutukan Tiang Gawang

Dari hasil monitoring dan evaluasi Komisi IV, secara umum sarana dan prasarana yang dimiliki RSJKO Engku Haji Daud cukup memadai. Namun terdapat beberapa catatan yang perlu dioptimalkan, khususnya terkait eksistensi RSJKO yang masih kurang dikenal masyarakat.

Beberapa solusi yang ditawarkan, di antaranya meminta RSJKO mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya terkait informasi pelayanan Kesehatan dan edukasi dalam menghadapi pasien ODGJ di lingkungan masyarakat.

Solusi lain yang ditawarkan adalah dengan mengikutsertakan RSJKO dalam beragam kegiatan, baik yang dilakukan oleh pemerintah provinsi maupun DPRD Kepri.

“Kita akan coba sampaikan kepada pemerintah dan DPRD Kepri, untuk melibatkan RSJKO di setiap kegiatan, terkhusus kegiatan yang melibatkan masyarakat seperti reses atau tampung aspirasi yang ada pengumpulan masa” tutur Ririn Warsiti.

Sementara itu Direktur RSJKO Engku Haji Daud yang mendampingi monitoring dan evaluasi dari DPRD Kepri ini, akan berupaya menjadikan saran dan masukan sebagai motivasi, dan pemacu semangat perbaikan pelayanan RSJKO ke depan.

BACA JUGA:   Pj. Gubernur letakkan batu pertama UPT BKN Gorontalo

“Terima kasih atas kunjungan bapak dan ibu, kami akan menjadikan masukan dan saran sebagai pelecut untuk memperbaiki pelayanan. Dan tidak kalah Bahagia lagi, kami akan sangat terbantu dalam hal sosialisasi jika kami dilibatkan dalam kegiatan pemerintah dan DPRD” ungkap Asep Guntur Sapari Direktur RSJKO Engku Haji Daud.

Dilain sisi, RSJKO juga terus melakukan pengembangan penambahan fasilitas gedung layanan rehab psikososial, IGD Jiwa dan ruangan rawat inap pasien Napza. Untuk itu Asep Guntur menganggap Monev DPRD ini sangat penting, mengingat dukungan pemerintah sangat diperlukan dalam mewujudkan berbagai fasilitas yang masih kurang.

“Kami sangat membutuhkan dukungan pemerintah untuk mewujudkan fasilitas seperti Gedung untuk layanan rehab psikososial dan UGD Jiwa” tambah Asep.