Kepala Disnaker Kota Batam Rudi Sakyakirti menjelaskan pelatihan ini sepenuhnya menggunakan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Daerah (APBD) murni.
“Program pelatihan kerja berbasis kompetensi untuk calon pencari kerja selalu mendapat antusiasme yang tinggi, jumlah pendaftar yang kami terima secara daring mencapai sekitar 7.500 orang dan mulai hari ini dan besok, kami lakukan verifikasi berkas,” katanya saat dihubungi di Batam, Selasa.
Ia menjelaskan pelatihan tersebut memiliki beberapa syarat, seperti peserta harus berusia 17 hingga 45 tahun dan untuk beberapa bidang seperti Human Resources Department (HRD), pariwisata, serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), minimal pendidikan yang dibutuhkan adalah D3 atau sederajat.
Beberapa bidang pelatihan yang paling diminati adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), termasuk Operator K3, K3 Muda, K3 Madya, forklift, welder, dan welding.
Pendaftaran secara daring telah dibuka sejak 30 Januari hingga 1 Februari 2025, sementara proses verifikasi berkas dilakukan pada 4 hingga Februari 2025, maka pencari kerja yang sudah mendaftar wajib datang ke kantor Disnaker Batam dengan membawa berkas persyaratan.
“Pagi ini saja sudah terpantau sekitar 2.000-3.000 orang yang datang untuk verifikasi. Karena ada 56 bidang pelatihan, maka hari ini diverifikasi 28 bidang, dan sisanya akan dilakukan besok,” ucapnya.
Setelah verifikasi, kata dia, peserta akan menjalani wawancara dan ujian yang diakomodasi oleh Disnaker dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
“Tahun lalu jumlah pendaftar juga mencapai sekitar 7.000 orang, tetapi kuota pelatihan hanya tersedia untuk 1.144 peserta. Tahun ini jumlah kuota meningkat,” kata Rudi.
Disnaker Batam menegaskan program pelatihan ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan daya saing pencari kerja lokal agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri.
Sumber, Antara