Jose Mourinho Menjaga Mulutnya

Batamclick: Biasanya, Jose Mourinho suka mencaci timnya sendiri kalau tampil jelek. Namun kini di Tottenham Hotspur, hal itu sepertinya tidak terjadi.

Tottenham Hotspur belum juga meyakinkan di musim ini. Sempat memimpin Liga Inggris di awal musim, akhirnya kedodoran juga posisinya.

Tottenham Hotspur kini berjuang menembus empat besar. Sementara ini di klasemen Liga Inggris, Spurs bercokol di peringkat keenam dengan koleksi 48 poin. Beda tiga poin dari Chelsea di peringkat keempat, sebagai zona aman melangkah ke Liga Champions musim depan.

Tottenham Hotspur juga baru tersingkir di ajang Liga Europa. Setelah di babak 16 besar, Harry Kane dkk dikandaskan Dinamo Zagreb dengan comeback gemilangnya (kalah agregat 2-3).

BACA JUGA:   Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB

Spurs masih punya satu kesempatan untuk jadi juara, yakni Carabao Cup. Tanggal 25 April mendatang, mereka akan menghadapi Manchester City.

Jose Mourinho, manajer Tottenham Hotspur pun disorot. Tentu, dirinya kecewa karena timnya gagal melangkah lebih jauh di Liga Europa dan kadang masih konsistensi di Liga Inggris.

Rumor pemecatan mengalir deras. Dirinya pun kalem, enggan berkomentar banyak soal rumor tersebut dan masih pasang badan buat para pemainnya.

Ya seperti tumben-tumbenan, Mourinho tidak menyalahkan pemainnya sendiri.

“Saya ingin bangga dengan pemain saya, tidak peduli hasilnya. Dan selama berkarir, saya bangga dengan para pemain saya berkali-kali setelah kekalahan,” katanya seperti dilansir dari Sky Sports.

BACA JUGA:   Indonesia seeks US market access for Korean-made EVs

“Saya memang tidak bangga kala Jumat kemarin (setelah kalah dari Dinamo Zagreb) dan ketika di Emirates Stadium (dikalahkan Arsenal). Bagi saya, sekarang kami harus menyelesaikan musim sebaik-baiknya dan memenangi Carabao Cup,” tambahnya.

“Kami harus mengembangkan semangat di dalam tim ini dan saya tidak bisa melakukannya sendiri. Kami harus bersama-sama,” tegasnya.
Melihat track record Jose Mourinho, pria asal Portugal ini kerap dipecat dari klub-klub yang dilatihnya karena mengomentari para pemain sendiri. Misalnya saat menjabat manajer Chelsea (periode kedua) dan Manchester United.

Mourinho sering menyalahkan para pemainnya dan tidak puas. Mourinho pun selalu menyampaikannya terang-terangan.

BACA JUGA:   Ketua Komisi VII minta pemerintah hemat akibat subsidi BBM membengkak

“Saya tidak merasa mereka pemain bintang, mereka malah tidak bekerja dengan baik. Mereka harus melihat Sunderland dan Watford (tim papan bawah) yang levelnya setara,” cetus Mourinho sebelum dipecat Chelsea di tahun 2015.

“Saya berharap lebih baik dari para pemain, terutama para pemain yang terus bermain tiap minggu ke minggu. Pada akhirnya saya membuat perubahan walau harus menderita dan frustrasi,” katanya sebelum dipecat MU di tahun 2018.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *