SPP Silang itu Upaya Adil Pemko Batam untuk Anak Bangsa

BATAMCLICK.COM: Setiap tahun ajaran baru, harapan dan kecemasan bercampur di benak para orang tua di Batam. Harapan agar sang anak bisa mendapat pendidikan terbaik, dan kecemasan karena daya tampung sekolah negeri yang terbatas. Tak jarang, pilihan sekolah swasta terpaksa diambil—namun diiringi beban biaya yang berat di pundak keluarga.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam mencoba menjawab keresahan ini. Menjelang dibukanya Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), mereka tengah memfinalisasi rancangan Peraturan Wali Kota (Perwako) tentang program subsidi SPP silang. Program ini dirancang agar tak ada anak yang kehilangan kesempatan sekolah hanya karena tidak tertampung di sekolah negeri.

BACA JUGA:  KPK: Desk antikorupsi Kemenko Polkam perluas pemberantasan korupsi

“Selama ini banyak orang tua memilih sekolah negeri karena alasan biaya. Tapi daya tampungnya terbatas. Maka kami siapkan program subsidi agar siswa yang bersekolah di swasta tetap mendapat dukungan,” ujar Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto, saat ditemui, Kamis (22/5/2025).

Tri menjelaskan, Batam tetap berkomitmen menjalankan kebijakan Kementerian Pendidikan terkait batas maksimal jumlah siswa per kelas: 28 siswa untuk SD dan 32 siswa untuk SMP. Namun kenyataannya, masih banyak kelas yang diisi lebih dari 40 siswa—sebuah fakta yang tidak ideal, baik bagi siswa maupun guru.

BACA JUGA:  Jelang Konser Nyoman Paul di Cafe De'Sans Polsek Bengkong Tingkatkan Pengamanan

“Ini bukan hanya soal angka, tapi soal kualitas belajar anak-anak kita,” tambahnya.

Dalam rancangan program ini, pemerintah kota berencana memberikan subsidi sebesar Rp300 ribu per bulan untuk siswa SD dan Rp400 ribu untuk siswa SMP yang tidak tertampung di sekolah negeri. Subsidi akan diprioritaskan bagi keluarga tidak mampu, seperti mereka yang terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) atau bantuan sosial lainnya.

Disdik memperkirakan sekitar 3.000 siswa tidak akan tertampung di sekolah negeri tahun ini. Dari jumlah tersebut, sekitar 40 persen diperkirakan akan memenuhi syarat untuk menerima subsidi.

BACA JUGA:  Viral Pria Ngaku Debt Collector, Modus Rampas Motor Tuduh Plat Nomor Palsu

“Kami tidak ingin ada anak yang putus sekolah hanya karena persoalan biaya. Itu amanah yang harus kami jaga,” tutur Tri.

Data siswa yang tidak tertampung nantinya akan dikumpulkan dari hasil proses SPMB dan menjadi dasar penyaluran bantuan. Besaran pasti dan jumlah penerima subsidi akan diumumkan setelah Perwako disahkan.

Program subsidi SPP silang ini bukan sekadar solusi teknis. Ia adalah jembatan harapan—agar setiap anak di Batam, apa pun latar belakang ekonominya, tetap bisa belajar, tumbuh, dan bermimpi.(kyy)
Editor: Abd Hamid