BATAMCLICK.COM: PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau (UID RKR) resmi memasok listrik andal untuk operasional Pertamina Energy Terminal Sambu di Kelurahan Belakang Padang, Kota Batam. Pasokan listrik ini disalurkan melalui kabel bawah laut berkapasitas 3,465 megavolt ampere (MVA).
Kolaborasi antara dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menandai langkah penting dalam penyediaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi sektor industri strategis.
Peresmian penyalaan bertajuk “Peresmian Penyalaan Pertamina Energy Terminal Sambu B3 3,465 MVA” tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad. Dalam sambutannya, Ansar mengapresiasi komitmen PLN yang terus meningkatkan infrastruktur dan memastikan pasokan listrik berkualitas bagi masyarakat Kepri.
“Saya senang dengan sinergi yang terjalin antara PLN dan Pertamina. Ke depan, Pemprov Kepri akan terus berkolaborasi dalam mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kami membutuhkan dukungan penuh PLN untuk mewujudkan program Kepri Terang,” ujar Ansar.
Ansar menambahkan, rasio elektrifikasi di Kepri saat ini sudah mencapai 99 persen. Jam nyala listrik di desa dan pulau-pulau juga meningkat signifikan. Jika sebelumnya layanan listrik hanya tujuh jam, kini sudah mencapai rata-rata 14 jam per hari.
“Kita terus dorong agar semua wilayah bisa menikmati listrik selama 24 jam. Mari manfaatkan listrik ini untuk kegiatan produktif dan peningkatan ekonomi masyarakat,” pesannya.
General Manager PLN UID RKR, Khairullah, menegaskan bahwa penyalaan ini bukan sekadar aktivasi sambungan listrik, melainkan simbol komitmen bersama menyediakan energi yang andal, bersih, dan berkelanjutan.
“Suplai listrik ke Terminal Sambu tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan efek ganda bagi perekonomian di Pulau Sambu dan sekitarnya,” kata Khairullah.
Ia menambahkan, langkah ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060. Sebelumnya, Terminal Pulau Sambu menggunakan pembangkit mandiri berbasis diesel dengan kapasitas 9.050 kVA dan konsumsi BBM 90–100 kiloliter per bulan.
“Melalui integrasi dengan jaringan PLN, Pertamina resmi beralih dari sistem diesel ke sistem kelistrikan yang lebih andal dan rendah karbon,” ungkap Khairullah.
Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha PT PLN Batam, Raditya Surya Danu, juga menegaskan komitmen PLN Batam sebagai bagian dari PLN Group dalam mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon.
“PLN Batam mendapat amanah membangun jaringan Sistem Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) untuk memasok listrik dari sistem Grid Batam–Belakang Padang. Ini adalah bentuk simbiosis mutualisme antar BUMN,” jelas Danu.
Ia menegaskan, PLN Batam siap memberikan pelayanan terbaik dan mendukung penuh operasional Pertamina Energy Terminal.(lilis)