Gubernur Ansar Kukuhkan Pengurus Keluarga Besar Flobamorata Kabupaten Karimun

BATAMCLICK.COM – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad mengukuhkan Pengurus Keluarga Besar Flobamorata Kabupaten Karimun periode 2022-2025 di halaman Gereja Katolik HKY Sungai Bati Karimun, Senin (14/2).

Flobamorata adalah singkatan dari Flores, Sumba, Timur, Alor, dan Lumbata yang merupakan organisasi sosial yang merupakan pengembangan dari PKF (Persatuan Keluarga Besar Flores)

Gubernur Ansar tiba di lokasi acara disambut tarian, serta syair Maumere. Acara juga disejalankan dengan Peletakan Batu Pertama Sekretariat Keluarga Besar Maumere (KBM) dan Penyerahan Bantuan Alat Pertanian.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Karimun Aunur Rafiq, Ketua DPRD Karimun Yusuf Sirat dan anggota DPRD Karimun, Forkopimda Karimun atau yang mewakili, Ketua Umum Keluarga Besar Flobamorata Yohanes Moajeng, Ketua KBM Juliana, Staf Khusus Gubernur Nazaruddin, Ketua OPD Provinsi Kepri, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.

BACA JUGA:   Manunggal Dengan Rakyat, Satgas TMMD Reg 111 Kodim Pati Wujudkan Rumah Impian

Dalam sambutannya, Gubernur Ansar mengajak semua hadirin untuk bersyukur tinggal di Provinsi Kepri. Dengan posisi strategis berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Kepri merupakan wilayah di tengah jalur perdagangan dunia dan 4 choke point.

“Karena itu selalu saya sampaikan, Kepri sejak dahulu menjadi daerah lintasan dan perantauan dari provinsi lain dan sebagian dari mereka bermukim” kata Gubernur Ansar.

Menurut Gubernur, begitu majemuknya suku bangsa di kepri namun dengan penghormatan terhadap adat setempat sebagai payung budaya.

“Sehingga semua suku bangsa dapat hidup berdampingan. Kalau kita dapat manage ini dengan baik. Akan menjadi kekuatan besar untuk pembangunan” imbuh Gubernur.

BACA JUGA:   Belum Sebulan Nikah, Rizki DA Talak Cerai Nadya Mustika

Terakhir, Gubernur berpesan untuk tidak membeda-bedakan suku bangsa. Semua memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang sama membangun kepri.

“Ini selalu saya dorong supaya ada rasa senasib sepenanggungan. Karena itulah kehidupan masyarakat Indonesia yang menjadi akar kegotongroyongan bangsa Indonesia” tutupnya.(rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *