Lima kecamatan di Ambon terdampak longsor dan angin kencang

BATAMCLICK.COM : Sebanyak lima kecamatan di Kota Ambon yakni Nusaniwe, Baguala, Teluk Ambon, Sirimau dan Leitimur Selatan terdampak bencana tanah longsor akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang sejak 12 sampai dengan 13 Mei 2024.

“Intensitas hujan yang terus meningkat dari tanggal 12 – 13 Mei 2024 mengakibatkan beberapa kejadian bencana di Kota Ambon,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon Fahmi Sallatalohy, di Ambon, Senin.

Sejumlah kawasan di lima kecamatan tersebut juga pohon tumbang akibat angin kencang.

BACA JUGA:   Sembilan Kali Berturut Meraih Opini WTP, Rudi Terima Penghargaan dari Kemenkue

Kejadian bencana seperti tanah longsor terjadi di sejumlah kawasan di antaranya negeri Batu Merah, Kelurahan Amantelu, Hative Kecil, Baru Meja, Kelurahan Mangga dua, Benteng, Passo, Hukurilla, Ema dan Hative Besar.

Sementara angin kencang mengakibatkan pohon tumbang dan berdampak pada kerusakan atap rumah warga di kawasan Batu Meja dan Kelurahan Urimessing.

Tim BPBD Kota Ambon, katanya telah melakukan peninjauan, pendataan, dan memberikan bantuan untuk pembersihan material longsor.

Tim turun langsung meninjau lokasi kejadian dan melakukan penebangan pohon yang tumbang, dibantu masyarakat secara gotong royong untuk melakukan pembersihan lokasi longsor dan pohon tumbang yang menimpa rumah warga.

BACA JUGA:   Alasan anak perempuan lebih berisiko terkena lupus dibanding laki-laki

“Kami telah melakukan pemantauan dan memberikan bantuan berupa gerobak, sekop, terpal dan karung bagi keluarga untuk membersihkan lokasi serta antisipasi terjadinya longsor susulan,” katanya.

Pihaknya berharap warga Kota Ambon tetap waspada, karena bencana bisa terjadi kapan maupun di mana saja karena intensitas curah hujan diperkirakan masih terus meningkat di bulan Mei hingga Agustus.

BPBD meminta masyarakat yang tinggal di lereng gunung maupun bantaran sungai agar selalu waspada dan memperhatikan imbauan atau informasi dari pemerintah melalui media massa dan media sosial.

BACA JUGA:   22 Jam Berlalu, Anak Ridwan Kamil Belum Ditemukan di Sungai Aare Swiss

Masyarakat juga diminta segera memberikan laporan kepada BPBD melalui perangkat RT/RW atau pemerintah Desa/Negeri dan Kelurahan jika terjadi bencana.

BPBD juga melakukan pemantauan kejadian bencana, cuaca, tinggi muka air, tinggi gelombang, gempa, tsunami melalui BMKG dan memantau ketinggian permukaan air dari Command Center Pemerintah Kota Ambon.

Sumber : Antara