BATAMCLICK.COM – Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kendari menyesalkan kasus pemukulan Kepala Bapenda Sulawesi Utara (Sultra) Yusuf Mundu terhadap Kadis Kominfo Sultra Ridwan Badalah. Penganiayaan pada momen peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kota Kendari dinilai tak pantas diteladani.
“Saya menyayangkan kejadian itu terjadi,” kata Sekretaris AJI Kendari Ramadhan kepada detikcom, Kamis (10/2/2022).
Ramadhan mengatakan, secara kelembagaan, AJI Kendari tidak ada hubungannya dengan insiden pemukulan itu karena AJI hanya fokus memperjuangkan kasus-kasus terkait kerja-kerja jurnalis. Hanya, insiden pemukulan di momen hari pers nasional yang puncak perayaannya dilangsungkan di Kota Kendari.
“Harusnya pejabat Pemprov menjadi tauladan masyarakat,” kata Ramadhan.
Ramadhan mengatakan momen HPN seharusnya jadi dorongan bagi Kadis Ridwan dan Yusuf untuk meningkatkan kualitas kerja pada bidang masing-masing. Salah satu yang bisa dilakukan ialah fokus meningkatkan kualitas pelayanan publik, membangun daerah dan kerja-kerja birokrasi.
“Fokus bangun daerah,” pungkas Ramadhan.
Diberitakan sebelumnya, Kadis Kominfo Sultra Ridwan Badalah dipukul Kepala Bapenda Sultra Yusuf Mundu saat momen peringatan HPN 2022 di Kota Kendari. Yusuf menyebut pemukulan itu berawal dari candaan terkait semboyan jurnalis.
“Kita bercanda-canda, saya sampaikan semboyan jurnalis bekerja tanpa laporan dianggap tidak kerja, laporan tanpa kerja pembohongan,” kata Yusuf Mundu kepada detikcom, Kamis (10/2).
Yusuf mengaku bermaksud memberi saran kepada Ridwan karena dinas yang dipimpinnya bersinggungan dengan kerja-kerja pers. Yusuf mengaku memberi saran ke Ridwan karena pernah mengikuti pelatihan pers.
“Karena saya ini pernah mengikuti pelatihan jurnalistik untuk buat press release jadi saya ajari,” tutur Yusuf.
Hanya, lanjut Yusuf, Ridwan justru mengularkan kata-kata tak wajar dengan mengatakan bisa menendang wajah Yusuf. Yusuf sebagai senior lantas tersinggung.
Sementara Ridwan mengatakan ucapannya soal kaki bisa melayang juga merupakan candaan balasan untuk Yusuf. Ridwan lantas heran karena Yusuf justru tersinggung.
“Saya bilang kaki saya masih kuat untuk tendang orang dan sampai kepala bisa. Kenapa dia tersinggung,” kata Ridwan.
Kini, Ridwan resmi melaporkan Yusuf Mundu ke polisi. Ridwan mengaku telah memaafkan Yusuf secara pribadi, tapi dia meminta pelaporannya tetap dilanjutkan secara hukum.
“Kalau memaafkan saya sudah memaafkan, walau sampai detik ini belum ada niat baik komunikasi. Tapi, proses hukum tetap berjalan,” kata Ridwan.
Ridwan mengatakan Yusuf mungkin khilaf karena melakukan penganiayaan. Oleh sebab itu, Ridwan meminta Yusuf bertanggung jawab secara hukum karena bibirnya pecah akibat dipukul.
“Saya yakin Pak Yusuf sedang khilaf ketika memukul saya, tapi ketika kamu pukul orang ya harus bertanggung jawab,” katanya.(syt)
sumber:detikcom