SUDAH 4,3 tahun, Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam, di bawah satu figur kepemimpinan. Saat itu, 27 September 2019, di Jakarta, ditandatangani pelantikan Muhammad Rudi sebagai Kepala BP Batam.
Pemerintah Pusat mengambil keputusan itu, walau pada Mei 2019, ratusan pegawai BP, melakukan aksi demo. Mereka menolak rencana penyatuan kendali (kepemimpinan) BP-Pemko, yang populer dengan istilah ex officio.
Keputusan tetap diambil pusat sesuai direncanakan. BP-Pemko yang puluhan tahun kerap bersinggungan, resmi dipimpin satu orang. Gesekan antara Pemko dengan BP kemudian mereda.
Kemudian, tidak ada lagi bahasa, gesekan BP-Pemko perlambat investasi. Rudi mulai melangkahkan kaki, ke gedung BP dan berinteraksi dengan pegawai BP, sebagai Kepala BP.
Di awal-awal kepemimpinan, ia memilih menggunakan lift menuju lantai 7 gedung BP. Kini ia lebih menikmati interaksi dengan pegawai BP, hingga menerima tamu calon atau investor, di Bida Marketing.
“Keputusan sudah diambil. Tanggungjawab sudah saya terima. Kami akan bersinergi,” ujar Rudi, di awal kepemimpinannya di BP.
Rudi kini menikmati, interaksi dengan pegawai BP dan pegawai Pemko. Di BP Batam, Rudi menerima investor, bersama pimpinan lain di BP. Di Pemko Batam, Rudi bersama pegawai dan Kadis di Pemko, menerima tamu dari elemen masyarakat.
Rudi menunjukkan penyatuan kepemimpinan Pemko-BP, positif dan efektif. Pembangunan infrastruktur berjalan lebih baik. Investasi terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi terus meningkat.
BPS mencatat, pertumbuhan ekonomi Kepri, 5,77 persen di semester I 2023. Angka pertumbuhan ekonomi itu, karena didukungan ekspor Batam, yang mencapai 77,63 persen dari nilai ekspor Kepri.
Investasi asing di Batam di angka Rp 7,52 triliun hingga Triwulan III 2023. Itu dari 1.318 proyek.
Dampaknya juga dirasakan masyarakat Batam. Pengangguran Batam, turun sebesar 3,50 persen dalam 2 tahun. Dari angka 11,64 persen di 2021, menjadi 9,56 persen di 2022 dan 8,14 persen di 2023.
“Tenaga harus kuat dan fit terus,” kata Rudi dalam perbincangan di salah satu tempat sarapan pagi di Batam Center, Desember 2023 lalu.
Pembuktian dengan Kerja
Pagi itu, Rudi bincang terkait banyak hal. Hampir 1 jam bincang santai. Tapi, banyak tanda kutip yang dikeluarkan. “Ini cerita di sini. Awak jangan cerita keluar,” kata Rudi beberapa kali, di tengah ceritanya.
Rudi bincang sambil menikmati sarapan, prata kosong. Sesekali, tangannya mengambil sendok garpu, kemudian menusuk prata di meja, di hadapannya.
Di tengah ceritanya, angka-angka pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, kebijakan pusat di Batam, dinamika politik Kepri dan lainnya, muncul.
Angka-angka pertumbuhan investasi, pembangunan infrastruktur, penurunan pengangguran kemudian saya cari tahu. Angka-angka itu dikeluarkan lembaga negara, BPS sampai Kementerian.
“Saya kadang diserang, tapi harus dibuktikan dengan kerja,” kata Rudi sambil melempar senyum.
Di tengah ceritanya, Rudi bicara soal Rempang yang sempat heboh. “Kita dukung kebijakan pusat. Lahan yang lama tidak digarap,” ujarnya.
Diyakini, investasi itu akan dirasakan masyarakat di Rempang-Galang. Anak-anak di Relang akan menjadi bagian dari investasi itu. Ke depan, setelah realisasi investasi, maka dampaknya akan dinikmati masyarakat di sana.
“Mereka juga mendapat pengganti tempat tinggal,” urainya.
Tempat tinggal warga yang direlokasi, akan dibangun. “Januari akan launching. Tunggu saja nanti,” sambungnya saat itu.
Namun, untuk di awal, warga akan dibangunkan rumah, atas nama BP Batam. Alasannya, karena pembangunan menggunakan dana BP, maka harus di atas aset BP Batam.
“Setelah itu, baru kita berikan ke warga dengan Rp0 UWTO. Seperti Tanjung Sengkuang. Kita 0-kan UWTO. Jadi (warga) Rempang juga kita buat gitu. Jadi warga kampung tua dan warga dari Rempang tidak perlu mikir UWTO,” cerita Rudi.
Ke depan, Rudi meyakini, pembangunan Rempang akan berdampak langsung untuk masyarakat. Terlebih, investasi di Rempang, nilainya cukup besar, atau Rp175 triliun di tahap awal, dari total rencana sekitar Rp381 triliun.
“Besok-besok, ekonomi masyarakat di sana akan lebih baik. Sebelumnya, kita sudah jadikan 45 orang anak tempatan di Ditpam BP,” ujar Rudi sebelum mengakhiri sarapan pagi itu.
Bincang sambil sarapan pagi itu harus berakhir, karena Rudi akan mengikuti acara di lantai 4 Pemko Batam. Di antara beberapa topik bincang-bincang yang meluncur pagi itu, terasa ada yang tidak tuntas disampaikan, karena waktu yang terus bergulir.
“Aku duluan ya. Awak lanjutlah,” kata Rudi sebelum berganjak pergi.
Pagi itu, setidaknya, tercermin komitmen Rudi untuk warga itu. Tercermin komitmen Rudi untuk investor itu. Tergambar kinerja Pemko Batam, tergambar kinerja BP Batam.
Ia lebih mengedepankan bukti lewat kerja. Ia menanggapi tudingan dengan melontarkan jawaban, lewat kerja.
Pada saatnya, jika maju di Pilkada Kepri, ia akan menceritakan kinerja yang dilakukannya bersama pegawai Pemko dan BP di Batam.
Kinerja yang akan dilakukan, seperti membangun Batam, untuk membangun kabupaten/kota lain di Kepri.
Ia pemimpin yang bekerja dan hasil kerja itu menjadi cerita masyarakat. Ia tidak pintar bersilat lidah untuk berjanji manis tanpa hasil. (redaksi)
