Kemendikbudristek latih kemandirian komunitas adat Osing

BATAMCLICK.COM : Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berharap lokakarya bertema “Rancang Ilalang” yang diadakan komunitas adat Osing bisa melatih kemandirian dan menguatkan kelembagaan komunitas adat tersebut.

“Mendorong organisasi, lembaga, atau komunitas kepercayaan dan komunitas adat untuk meningkatkan kapasitas, mendorong mereka melatih kemandirian menyusun, melaksanakan rencana aksi sesuai dengan potensi dan kebutuhan mereka,” kata Pamong Budaya Ahli Muda Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek Aji Widayanto, dalam lokakarya “Rancang Ilalang, Kearifan Lokal Pemanfaatan Ilalang Dalam Masyarakat Osing Sebagai Bahan Eksterior dan Interior Bangunan,” di Desa Tamansuruh, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.

BACA JUGA:  DPRD Kepri Minta Mutu Pendidikan Harus Merata

Dalam kegiatan tersebut, kata dia, Kemendikbudristek berperan memfasilitasi lokakarya lewat program pemberdayaan lembaga kepercayaan dan komunitas adat. Sasaran dalam program pemberdayaan ini, lanjut dia, meliputi organisasi kepercayaan, lembaga/komunitas adat, perempuan kepercayaan dan perempuan adat, dan pemuda.

Ia menjelaskan dalam program pemberdayaan dilakukan asesmen kelembagaan, lokakarya/pelatihan penyusunan rencana aksi, implementasi rencana aksi, pembelajaran bersama, dan rencana tindak lanjut.

Tahun ini, kata dia, ada sekitar 30 kegiatan yang diadakan oleh 10 komunitas dan 20 organisasi kepercayaan.

“Workshop harapannya kami tidak hanya sekedar seremoni, tapi ada tindak lanjut yang dilakukan komunitas sesuai dengan hasil diskusi,” kata Aji Widayanto.

BACA JUGA:  Pemerintah tambah kuota pupuk subsidi 128.057 ton untuk Sulteng

Ada empat aspek yang ditekankan di dalam kegiatan penguatan kelembagaan melalui program pemberdayaan yakni penguatan manajemen internal, pembentukan kader, perluasan akses jejaring, dan partisipasi di dalam perubahan kebijakan.

Lokakarya yang diadakan oleh Sekolah Adat Osing Pesinauan di Desa Tamansuruh, Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur, berlangsung pada 6 – 7 Juli 2024. Adapun narasumber yang dihadirkan antara lain Jam’i Abdul Gani selaku Juru Kunci Pesarean Buyut Cungking dan Budi Hartono, serta Slamet Diharjo selaku praktisi anyaman ilalang.

Materi lokakarya meliputi mitos ilalang, filosofi, dan konstruksi berbahan ilalang pada masyarakat adat Osing, praktik dan pengenalan teknik dasar anyaman ilalang untuk atap rumah, dan praktik pemilihan bahan, pengolahan bahan, dan pemanfaatan anyaman ilalang sebagai bahan interior.

BACA JUGA:  Rudi Gesa Penyelesaian 37 Kampung Tua

SUMBER : ANTARA